SEORANG Raja identik dengan mahkota. Demikian pula sultan
dalam sebuah pemerintahan Islam. Selain menjadi ciri khas,
ternyata mahkota kesultanan Islam menyimpan satu hal lain.
Terutama di zaman Ustmaniyah, mahkota yang dikenakan
oleh para sultan berukuran besar. Mengapa?
Setiap sultan Utsmaniyah mempunyai monogram mahkota
sendiri-sendiri yang dipanggil tughra yang berfungsi sebagai
lambang negara. Lambang negara modern diinspirasi oleh
lambang negara milik negara Eropa seperti Lambang Britania
Raya yang diciptakan pada abad ke-19.
Bentuk terakhir lambang Turki Utsmani disetujui oleh Sultan
Abdul Hamid II pada 17 April 1882. Juga termasuk dua
bendera: bendera Dinasti Utsmaniyah yang mempunyai sebuah
bulan sabit dan bintang dengan warna dasar merah dan
bendera khalifah Islam yang mempunyai tiga buah bulan sabit
dengan warna dasar hijau.
Sebagian elemen grafik lambang Utsmani seperti bujur di
tengahnya serta bulan sabit terbaliknya dan bintang adalah
diedit semula di dalam lambang negara Republik Turki yang
ada sekarang.
Bagaimana dengan ukurannya yang besar tadi? Sebenarnya
mahkota yang dipakai oleh para sultan dinasti Ustmaniyah
tersebut bukan hanya mahkota biasa atau simbol dari
kebangsawanan. Namun memiliki niali lain. Mahkota tersebut
dibuat dari kain kafan, sebagai pengingat akan kematian. Dan
dengan kafan itu lah, sang sultan akan dikafani.
Alasan Mahkota Para Sultan Dinasti Ustmaniyah Begitu Besar
0 Response to "Alasan Mahkota Para Sultan Dinasti Ustmaniyah Begitu Besar"
Berkomentarlah yang baik. Jika ingin cari backlink silahkan berkomentar dengan name/url dan open id. Jangan taruh link di komentar. Bagi yang melanggar akan di hapus komentar nya. Terimakasih